Penglipuran di tempat Bali Masuk Daftar Desa Wisata Terbaik UNWTO
jalanjalanseru.com – Jakarta – Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) sudah pernah mengumumkan daftar Desa Wisata Terbaik 2023 pada Kamis, 19 October 2023. Anugerah ini merupakan penghargaan kepada desa-desa yang mana terdepan dalam memelihara kawasan pedesaan juga melestarikan bentang alam, keanekaragaman budaya, nilai-nilai lokal, dan juga tradisi kuliner.
Pada edisi ketiga ini dipilih 54 desa dari seluruh wilayah dari hampir 260 aplikasi. Sebanyak 20 desa lainnya telah terjadi bergabung dalam Program Peningkatan, kemudian seluruh 74 desa saat ini menjadi bagian dari Jaringan Desa Wisata Terbaik UNWTO. Desa-desa yang diberi nama pada Sidang Umum UNWTO yang berlangsung minggu ini dalam Samarkand, Uzbekistan.
“Pariwisata dapat menjadi kekuatan yang dimaksud kuat untuk inklusivitas, memberdayakan komunitas lokal kemudian mendistribusikan manfaat ke seluruh wilayah,” tegas Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili. “Inisiatif ini mengakui desa-desa yang digunakan telah lama memanfaatkan pariwisata sebagai katalisator pengerjaan serta kesejahteraan mereka.”
Desa Penglipuran Bali
Salah satu desa yang tersebut mendapatkan anugerah itu adalah Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini sejak lama menjadi primadona desa wisata di dalam Pulau Dewata.
Sebelum masuk daftar desa terbaik UNWTO, Penglipuran dinobatkan sebagai salah satu dari tiga desa terbersih di dalam dunia. Desa ini juga pernah menyabet penghargaan Kalpataru, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) pada 2017, serta masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.
Desa ini dipenuhi dengan deretan tanaman hijau dengan udara yang dimaksud sejuk. Tak boleh ada kendaraan bermotor di dalam desa ini untuk menjaga lingkungan agar bebas dari polusi. Pengunjung juga dilarang membuang sampah sembarangan. Setiap 30 meter, ada tong sampah yang mana disediakan.
Desa ini juga menjaga tradisi dengan teguh. Tata ruang desa mengusung Konsep Tri Mandala yang digunakan turun-temurun. Konsep ini membagi tata ruang desa menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, juga Nista Mandala. Utama Mandala merupakan tempat suci atau tempat para dewa, Madya Mandala permukiman penduduk, dan juga Nista Mandala zona khusus untuk pemakaman penduduk.
Seperti desa-desa adat umumnya, Penglipuran juga masih mempertahankan upacara adat. Salah satu upacara itu adalah Ngusaba untuk menyambut Nyepi. Selain itu, penduduk desa rutin melakukan upacara pada Pura Penataran setiap 15 hari.
Selain Desa Penglipuran, desa yang termasuk daftar UNWTO ini berisi desa yang dimaksud terpencil seperti Dhordo di area India, yang tersebut terletak pada jantung rawa garam yang tersebut sangat luas sampai tempat-tempat yang mana lebih lanjut terkenal seperti Shirakawa di dalam Jepang, yang digunakan terkenal dengan bangunan ‘gassh-zukuri’, yang tersebut pada saat ini menjadi Situs Warisan Dunia.
Lima desa pada Peru kemudian empat desa pada Tiongkok masuk dalam daftar tersebut, serta komunitas dari Kazakhstan, Uzbekistan, kemudian Moldova.
TIME OUT | UNWTO | INDONESIA TRAVEL
Pilihan Editor: Sandiaga Targetkan 6.000 Desa Wisata Tahun Depan, Gandeng IPDA untuk Kerja Sama
Leave a Reply