Bedah Visi Misi Kesehatan Paslon: Stunting Lagi, Obesitas Kapan?
Dua pasangan calon presiden serta duta presiden MD serta merilis visi-misinya. Visi misi mungkin sanggup jadi gambaran persoalan apa yang dimaksud mana calon dilaksanakan kedua pasangan jika terpilih pada Pilpres 2024 kelak.
Topik-topik seperti kebijakan ekonomi, penegakan hukum, serta kesejahteraan rakyat tentu menjadi yang tersebut hal tersebut utama. Lantas, bagaimana dengan permasalahan kesehatan pada Indonesia yang dimaksud sepatutnya juga tak dilupakan?
Jika dilihat dari paparan visi-misi keduanya, stunting masih terus menjadi isu utama pada tempat ranah kesehatan.
Pasangan Anies – Muhaimin, misalnya, yang mana dimaksud menetapkan target untuk menurunkan stunting hingga 11-12,5 persen pada tahun 2029.
“Menurunkan prevalensi stunting dari 21,6 persen (2022) menuju 11 – 12,5 persen (2029) melalui pendampingan ibu hamil hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak,” bunyi misi tersebut, dikutip dari dokumen Visi, Misi, lalu Program Kerja Pasangan Anies-Muhaimin.
Misi yang dimaksud digunakan identik juga dicantumkan oleh pasangan Ganjar – Mahfud. Tak main-main, merek bahkan menetapkan target menurunkan prevalensi stunting hingga pada bawah 9 persen.
“Dukungan gizi kemudian juga akses layanan kesehatan selama masa kehamilan juga menyusui. Program 1.000 hari pertama, serta pasokan gizi untuk anak hingga usia lima tahun. Dengan target prevalensi stunting dalam bawah 9 persen serta ibu kemudian ayah menjadi penjaga kesehatan keluarga,” bunyi misi tersebut, dikutip dari laman Visi, Misi, lalu Fondasi Ganjar Pranowo & Mahfud MD .
Masalahnya, persoalan gizi bukan cuma perkara stunting, tapi juga obesitas yang mana semakin mengancam warga Indonesia.
Dalam visi-misi Anies-Cak Imin, isu obesitas muncul jadi salah satu sorotan. Tapi tak dalam visi-misi Ganjar kemudian juga Mahfud.
Topik obesitas masuk dalam target Anies – Cak Imin membiasakan pola hidup serta lingkungan yang dimaksud digunakan sehat di dalam area Indonesia. Keduanya berencana menata hasil dengan kadar gula, garam, lalu lemak berlebih.
“Mendorong pemenuhan gizi seimbang bagi setiap anak serta menurunkan risiko obesitas pada anak termasuk melalui pengaturan pada gula, garam, juga lemak (GGL) berlebih serta menghadirkan infrastruktur lalu sarana prasarana beraktivitas fisik bagi anak,” bunyi visi lalu misi tersebut.
Stunting menurun, obesitas meroket
Ilustrasi. Angka stunting sebenarnya terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. (iStockphoto/Choreograph)
|
Stunting memang terus menjadi isu yang dimaksud hal tersebut menjadi sorotan. Berbagai hal sudah pernah dijalani pemerintah untuk menurunkan bilangan bulat stunting.
Hasilnya, bilangan bulat stunting berangsur turun dari waktu ke watu. Data dari Kementerian Kesehatan mencatat, bilangan stunting menurunkan pada tahun 2022 sebesar 21,6 persen dari 24,4 persen pada tahun 2021.
Pemerintah yakin pada tahun 2024 mendatang, stunting dapat kembali turun hingga mencapai 14 persen.
Ironisnya, saat bilangan bulat stunting berangsur turun, nomor obesitas justru terus meroket.
Stunting menurun, obesitas meroket
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Leave a Reply