Objek Wisata : Museum Pasir Angin
Menurut keterangan Saefulloh (33) yang merupakan Pamong Situs Musium Pasir angin, penggalian benda-benda bersejarah di sekitar wilayah Pasirangin telah mulai dilakukan sejak tahun 1970 sampai 1975 oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN) yang pada waktu itu dipimpin oleh R.P Soejono. Penggalian itu berhasil menemukan bermacam jenis artefak yang terbuat dari besi, perunggu, batu, tanah liat obsidian, kaca dan juga gerabah berupa periuk. Barang bersejarah yang berhasil ditemukan diantaranya adalah kapak perunggu berbentuk ekor burung seriti yang fungsinga sebagai alat potong, tongkat perunggu, Candrasa, bandul kalung perunggu, kaca, ujung tombak, manik-manik batu dan kapak besi, ada juga gerabah dan alat-alat obsidian. Jika dibanding dengan jumlah dan jenis benda-benda yang ditemukan, diperkirakan Musium Pasir angin adalah sebuah situs yang dulunya pernah dihuni waktu masa logam awal di Indonesia yang berlangsung sekitar tahun 600 sampai 200 tahun sebelum masehi.
Malahan, pada tahun 1972 di Pasir angin ditemukan topeng emas yang menurut perkirakan sudah berusia 1.000 tahun sebelum masehi. Topeng itu pada zamannya diperkirakan dipakai sebagai salah satu sarana atau perlengkapan pemujaan. Akan tetapi, saat ini topeng tersebut tidak ada di museum Pasirangin tetapi dibawa dan ditempatkan di Kantor Puslitbang Arkenas, Jakarta. Disayangkan, saat ini jumlah wisatwan yang berkunjung ke wisata musium pasir angin masih minim karena musium ini sendiri cenderung terbengkalai dan tidak terurus oleh pemerintah. Kebanyakan pengunjung yang datang hanya berasal dari kalangan pelajar.
