Menu

Jangan Asal ‘Self Diagnose’, Kondisi Sebenarnya Bisa Tak Tertangani

Jalanjalanseru.com – Peningkatan kesadaran mengenai ternyata membawa ‘efek samping’ sebagai self diagnose. Psikolog beberkan bahaya self diagnose. Era digital menciptakan akses informasi begitu mudah, termasuk informasi mengenai kesehatan mental. Paparan informasi ini di tempat area satu sisi memperkaya khazanah kesehatan mental. Tapi di area

LIVE: Tiba-tiba Sadar Mental Health

jalanjalanseru.com – Dalam beberapa tahun ke belakang, tingkat kesadaran akan kian meningkat. Topik-topik mengenai pentingnya menjaga jiwa tetap sehat jadi bahasan dalam mana-mana. Banyak yang tersebut beranggapan bahwa peningkatan ini terjadi sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Pada masa pandemi, kecemasan melanda hampir setiap orang.

Ngobrol ‘Mental Health’ pada Zaman Sekarang, Masih Tabu Enggak?

Dulu, topik masih dianggap tabu. Bagaimana dengan sekarang? Mental health survivor Yovania Asyifa Jami berbagi cerita tentang hal ini. Perempuan yang dimaksud dimaksud akrab disapa Yova ini sempat didiagnosis gangguan bipolar pada 2018 lalu. Kondisi ini mengharuskannya dirawat dalam tempat rumah sakit jiwa (RSJ).

VIDEO: Teman Curhat, Beri Solusi atau Dengarkan Saja?

Curhat jadi hal yang digunakan biasa dijalankan antar-teman. Curhat juga bisa saja jadi cukup melegakan pikiran yang tersebut carut marut. Namun, sering kali seseorang sulit menempatkan diri saat ada teman yang curhat. Salah merespons mampu bikin kesulitan jadi lebih besar banyak runyam. Lantas, apa yang digunakan mana sebaiknya

VIDEO: Kenali Tanda Kamu Butuh Bantuan Psikolog

Stres lalu problematika hidup sering menghampiri orang-orang masa kini. Dalam beberapa kasus, stres dapat jadi tak terkendali. Jika dibiarkan, stres yang tersebut digunakan tak terkendali mampu berujung kesulitan mental yang digunakan yang disebut lebih tinggi banyak parah seperti depresi. Untuk itu, tak ada salahnya jika